Peng-Aplikasian Subnetting Pada Pembuatan Jaringan SMKN 2 Surakarta berbasis Mikrotik (Part 1)

 
Ok, sebagai posting penutup pada kegiatan prakerin ini, kita akan belajar bersama bagaimana pengaplikasian Subnetting pada pembuatan sebuah jaringan dan dengan begitu, kita akan semakin paham, betapa pentingnya perencaan subnetting pada sebuah jaringan. Begini, pada tutorial kali ini, saya akan membuat sebuah jaringan dan ber-andai andai saja saya seorang administrator dan akan membuat sebuah jaringan (sebut saja jaringan di SMKN2Surakarta hahaha….) dan bertanggung jawab penuh pada pembagian IP nya. Langsung saja, untuk melakukan pembagian IP dan subnetting, kita harus membuat sebuah topologi jaringan yang akan kita buat. Untuk denah tempatnya, dapat kita lihat seperti gambar di bawah ini.

Dan kemudian permasalahannya, bagaimana sinyal dapat ditangkap dan diproses melewati server room dan dapat di routing sehingga Lab TKJ 1, 2, 3, Ruang Guru dan Ruang Pertemuan dapat terkoneksi dalam jaringan??

Oya, sebelum kita membagi IP, hal yang cukup penting ialah, BERAPA USER YANG AKAN MENGGUNAKAN JARINGAN TERSEBUT?
Okay, setelah kita meneliti lebih lanjut, ternyata banyak user yang akan menggunakan jaringan nya sebagai berikut:

  1. Lab TKJ 1 = 36 user
  2. Lab TKJ 2 = 29 user
  3. Lab TKJ 3 = 35 user
  4. Ruang Guru = 12 user
  5. Ruang Pertemuan = 63 user



Nah, dengan mengetahui jumlah user setiap ruang / net akan mempermudah dalam menentukan subnet yang paling efektif untuk setiap net tersebut.

Subnetting

Untuk subnetting ini, mungkin setiap net akan berbeda nilainya sebab setiap net, memiliki jumlah user yang berbeda-beda. Untuk detail subnetnya per ruang / net, dapat kita baca lebih lanjut di bawah ini.

Lab TKJ 1

Untuk Lab TKJ 1 ini, kita akan menggunakan IP 192.168.11.X / X. Karena jumlah user yang akan menggunakan Lab TKJ 1 ini ada 36 user, kita harus memilih subnet berapakah yang harus dipilih supaya efektif, maksudnya supaya IP nya tercukupi untuk 36 user dan jika pun berlebihan tidak terlalu banyak. Maka Subnet mask yang paling efektif ialah 192 atau CIDR /26 sehingga :

Analisa :
 IP yang akan dipakai 192.168.11.0 dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 atau 255.255.255.192
1.       Jumlah Network = 22 = 4 network.
2.       Jumlah Host per Network = 26-2 = 62 host per Network.
3.       Blok Network = 256-192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Network berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi Network lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.       Alamat host yang dapat digunakan
Network
IP Host Valid
Broadcast
0
1 –62
63
64
65 –126
127
128
129 –190
191
192
193 –254
255

Sehingga ditemukanlah berapakah Subnet mask yang paling tepat untuk 36 user, supaya semuanya mendapatkan IP (walaupun IP tersisa) dan dapat terkoneksi yaitu dengan Subnet mask 192 atau CIDR /26 sebab memiliki 62 user yang valid. Dan untuk setting kali ini kita hanya akan mengambil Network 192.168.11.0 saja sehingga IP yang dapat digunakan 192.168.11.1 - 192.168.11.36, Broadcast 192.168.11.63, Subnet mask 255.255.255.192, dan Gateway 192.168.11.62.

Lab TKJ 2

Untuk Lab TKJ 2 ini, kita akan menggunakan IP 192.168.12.X / X. Karena jumlah user yang akan menggunakan Lab TKJ 2 ini ada 29 user, kita harus memilih subnet berapakah yang harus dipilih supaya efektif, maksudnya supaya IP nya tercukupi untuk 29 user dan jika pun berlebihan tidak terlalu banyak dan yang penting tidaklah kurang. Maka Subnet mask yang paling efektif ialah 224 atau /27 sehingga :

Analisa : 
IP yang akan dipakai 192.168.12.0 dengan Subnet Mask /27 berarti
11111111.11111111.11111111.11100000 atau 255.255.255.224
1.       Jumlah Network = 23 = 8
2.       Jumlah Host per Network = 25-2 = 32 host per Network.
3.       Blok Network = 256-224 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 32. Jadi network lengkapnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
4.       Alamat host yang dapat digunakan
Network
IP Host  Valid
Broadcast
0
1-30
31
32
33-62
63
64
65-94
95
96
97-126
127
128
129-158
159
160
161-190
191
192
193-222
223
224
225-254
255

Sehingga ditemukanlah berapakah Subnet yang paling tepat untuk 30 user, supaya semuanya mendapatkan IP dan dapat terkoneksi yaitu dengan Subnet mask 224 atau CIDR /27 sebab memiliki 30 user yang valid. Dan untuk setting kali ini kita hanya akan mengambil Network 192.168.12.0 saja sehingga IP yang dapat digunakan 192.168.12.1 - 192.168.12.29, Broadcast 192.168.12.31, Subnet mask 255.255.255.224, dan Gateway 192.168.12.30.
  
Lab TKJ 3

Untuk Lab TKJ 3 ini, kita akan menggunakan IP 192.168.13.X / X. Karena jumlah user yang akan menggunakan Lab TKJ 1 ini ada 35 user, kita harus memilih subnet berapakah yang harus dipilih supaya efektif. Maka netmask yang paling efektif ialah seperti Lab TKJ 1 dengan netmask 192 atau /26.

Sehingga langsung dapat kita simpulkan Subnet mask yang paling tepat untuk 36 user, supaya semuanya mendapatkan IP (walaupun IP tersisa) dan dapat terkoneksi yaitu dengan Subnet mask 192 atau CIDR  /26 sebab memiliki 62 user yang valid (walaupun nantinya yang di pakai hanya 35 IP). Dan untuk setting kali ini kita hanya akan mengambil Network 192.168.13.0 saja sehingga IP yang dapat digunakan 192.168.13.1 - 192.168.13.35, Broadcast 192.168.13.63, Subnet mask 255.255.255.192, dan Gateway 192.18.13.62.

Ruang Guru

Pada ruang guru kali ini user yang menggunakan hanya sebanyak 12 user, sehingga Subnet mask 192 atau 224 kurang cocok sebab nantinya IP yang tersisa hanya akan terbuang percuma dan akan membebani kinerja server. Untuk ruang guru ini, kita akan menggunakan IP dengan format 192.168.14.X / X. Karena jumlah user yang akan menggunakan Ruang Guru ini hanya 12 user, maka Subnet mask yang paling efektif ialah 240 atau CIDR /28 sehingga :

Analisa :
 IP yang akan dipakai 192.168.14.0 dengan Subnet Mask /28 berarti
11111111.11111111.11111111.11110000 atau 255.255.255.240
1.       Jumlah Network = 24 = 16
2.       Jumlah Host per Network = 24-2 = 14 host per Network.
3.       Blok Network = 256-240 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 16. Jadi subnet totalnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 178, 192, 208, 224, 240.
4.       Alamat host yang dapat digunakan
Network
IP Host Valid
Broadcast
0
1-14
15
16
17-30
31
32
33-46
47
48
49-62
63
64
65-78
79
80
81-94
95
96
97-110
111
112
113-126
127
128
129-142
143
144
145-158
159
160
161-174
175
178
177-190
191
192
193-206
207
208
209-222
223
224
225-238
239
240
241-254
255

Sehingga ditemukanlah berapakah Subnet yang paling tepat untuk 12 user, supaya semuanya mendapatkan IP dan dapat terkoneksi yaitu dengan 240 atau CIDR /28 sebab memiliki 14 user yang valid. Dan untuk setting kali ini kita hanya akan mengambil Network 192.168.14.0 saja sehingga IP yang dapat digunakan 192.168.14.1 - 192.168.14.12, Broadcast 192.168.14.15, dan Subnet mask 255.255.255.240, dan Gateway 192.168.14.14.

Ruang Pertemuan

Nah, pada ruang pertemuan ini, rencana akan dipasang hotspot dan user yang menggunakannya kira-kira 63 user. Sehingga subnet yang perlu digunakan juga agak berbeda, sebab jika menggunakan Subnet mask 192, IP yang valid hanya 62, sehingga karena syarat utamanya IP tidak boleh kurang, maka netmask yang paling sesuai ialah 128 atau CIDR  /25 sehingga :

Analisa : 
IP yang akan dipakai 192.168.15.0 dengan Subnet Mask /25 berarti
11111111.11111111.11111111.10000000 atau 255.255.255.128
1.       Jumlah Network = 21= 2 network
2.       Jumlah Host per Network = 27-2 = 126 host.
3.       Blok Network = 256-128 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 128. Jadi network totalnya adalah 0 dan 128
4.       Alamat host yang dapat digunakan
Network
IP Host Valid
Broadcast
0
1-126
127
128
129-254
255

Sehingga ditemukanlah berapakah Subnet yang paling tepat untuk 63 user, supaya semuanya mendapatkan IP dan dapat terkoneksi yaitu dengan Subnet mask 128 atau CIDR  /25 sebab memiliki 126 user yang valid (walaupun IP nya masih tersisa). Dan untuk setting kali ini kita hanya akan mengambil Network 192.168.15.0 saja sehingga IP yang digunakan 192.168.15.1 - 192.168.15.63, Broadcast 192.168.15.127, Subnet mask 255.255.255.128, dan Gateway 192.168.15.126.

Sesudah kita merencanakan subneting seperti di atas, maka kira-kira denahnya atau topologinya menjadi seperti ini (supaya lebih simpel dari pada penjelasan subnetting di atas).
 
Click to Zoom

No Response to "Peng-Aplikasian Subnetting Pada Pembuatan Jaringan SMKN 2 Surakarta berbasis Mikrotik (Part 1)"

Posting Komentar

 
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes